sumber:cnnindonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia — Kasus dugaan pelecehan seksual oleh staf di SMPN 6 Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap belasan siswi berbuntut aksi demonstrasi. Pelaku merupakan staf perpustakaan berinisial DP yang bekerja sejak 2013.
“Bulan Februari kalau enggak salah honorer, 2019 diangkat sebagai pegawai TKK,” ujar Staf Humas SMPN 6 Kota Bekasi Alis Maryamah, Selasa (2/8).
Menurut Alis, DP sering mengirimi video porno kepada siswi. Alis mengatakan DP juga pernah meminta korbannya membuka baju saat video call.
Alis menyampaikan itu berdasarkan keterangan dari para korban. Selain pelecehan via chat di ponsel, pelaku juga melakukan kontak fisik.
“Saya baru menemukan seperti itu, ada juga yang dipegang tangannya, ada yang seperti dirangkul,” kata Alis.
“(Jumlah korban ada belasan) lebih, kemarin saja 7 (korban) dengan alumni, barusan 4 (orang),” tambahnya.
Dia mengatakan DP mendekati korban saat bertugas menjaga perpustakaan. Pelaku beraksi ketika korban hendak meminjam atau mengembalikan buku.
Alis belum bisa memastikan apakah pelaku mengiming-imingi sesuatu atau tidak kepada korban. Akan tetapi, dari informasi yang beredar, salah satu korban diberi pulsa Rp100 ribu oleh pelaku.
Sejauh ini, para korban merasa takut untuk menceritakan lebih detail pelecehan seksual yang dialami.
Alis lalu memastikan pihak sekolah akan menindak tegas pelecehan seksual yang dilakukan oleh stafnya. Namun, sanksi berupa pemecatan tak bisa dilakukan oleh pihak sekolah.
“Kalau untuk pemecatan, itu bukan kewenangan sekolah karena sekolah itu nerima karena memang ada SK. Kalau itu diserahkan ke berwenang (Disdik Kota Bekasi). Kita merekomendasikan Saudara Terduga ini tidak di SMPN 6 lagi,” kata dia.
BACA JUGA :https://karpetsurabaya.com/strategi-jitu-bisnis-jual-karpet-lantai-yang-menguntungkan/
Berbuntut Demo, Diperiksa Polisi
Kasus pelecehan seksual yang terjadi itu memicu aksi demo. Videonya pun telah beredar. Akan tetapi, Alis mengklaim mereka yang demo adalah alumni, bukan siswa aktif.
Dia juga mengklaim peserta demonstrasi hanya 20 orang. Sisanya, yakni siswa berseragam yang terlihat dalam video, bukan sedang berdemonstrasi melainkan tengah berjalan pulang dari sekolah.
“Yang demo yang berjaket, sweater, hanya 20 saja kali, ya. Yang seragam putih biru, itu siswa kita yang pulang, itu jam pulang,” kata dia.
Kini pelaku tengah diperiksa di Polres Metro Bekasi Kota. Kapolres Kombes Hengki membenarkan bahwa pelaku tengah dimintai keterangan.
“Betul,” kata dia saat ditanyai soal pelaku pelecehan seksual di SMPN 6
sumber:https://www.cnnindonesia.com/
ingin baca artikel lebih lengkap bisa klik DISINI